SISTEM EKONOMI SOSIALISME (LAOS DAN ALJAZAIR)

Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi

Offering JJ/Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan/Universitas Negeri Malang

Kelompok 3

  • Binta Zulfia (200432619236)
  • Boby Surya Putra Romadhoni (200432619344)
  • Devyna Fatika Putri (200432619333)
  • Devyra Rimadhani Santoso (200432619238)
  • Eva Dwi Sintia (200432619239)
  • Gabriela Neda (200432619327)

PENGERTIAN SOSIALISME DAN KOMUNISME

Dalam kehidupan sehari-hari istilah sosialisme digunakan dalam banyak arti. Istilah sosialisme selain bisa digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi. Selain itu, juga bisa digunakan untuk menunjukkan aliran falsafah, ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan. Sebelumnya pernah disinggung bahwa John Stuart Mill, walaupun dalam buku buku teks mengenai perkembangan pemikiran ekonomi selalu dimasukkan ke dalam aliran klasik yang bersifat liberalisme-kapitalisme, pada akhir hayatnya ia sendiri menyebut dirinya sebagai seorang "sosialis". Mengapa ia menyebut dirinya sebagai sosialis? Rupanya yang dimaksud kan sebagai sosialisme oleh Mill ialah kegiatan menolong orang-orang yang tak beruntung dan tertindas. Kegiatan ini dilakukan dengan sesedikit mungkin bergantung dari bantuan pemerintah.

Sosialisme oleh sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat. Pemerintah juga sebagai pihak yang menasionalisasikan industri-industri besar seperti pertambangan, jalan-jalan dan jembatan, kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam bentuk yang paling lengkap, sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi, termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan milik swasta (Brinton, 1981).

Dari uraian di atas jelas bahwa pada awalnya "sosialisme" dimaksudkan untuk menunjukkan sistem-sistem pemilikan dan pemanfaatan sumber-sumber produksi (selain labor) secara kolektif (Whittaker, 1960). Dengan definisi itu, sosialisme bisa mencakup asosiasi-asosiasi kooperatif maupun pemilikan dan pengoperasian oleh pemerintah. Dengan definisi secara luas seperti ini negara-negara seperti (eks) Uni Soviet dan Inggris yang dikuasai oleh partai buruh dapat dimasukkan ke dalam sistem sosialis.

Dalam kehidupan sehari-hari, kata "sosialisme" sering dipakai bergantian dengan istilah "komunisme". Antara sosialisme dan komunisme memang tidak banyak perbedaannya. Bahkan Marx sering menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian untuk menjelaskan hal yang sama. Bagaimanapun, oleh pakar-pakar lain keduanya sering dibedakan.

Sejak Revolusi Bolshevik tahun 1917, istilah "sosialisme" sering di gantikan dengan "komunisme". Menurut Brinton (1981), sosialisme menggambarkan pergeseran milik kekayaan dari swasta ke pemerintah yang berlangsung secara perlahan-lahan melalui prosedur peraturan pemerintah dengan memberikan kompensasi pada pemilik-pemilik swasta. Sementara itu, dalam "komunisme", peralihan pemilikan dari swasta ke tangan pemerintah tersebut digambarkan terjadi secara cepat dan "revolusioner", dilakukan secara paksa dan tanpa kompensasi. Jadi, walaupun tujuan sosialisme dengan komunisme sama, cara untuk mencapai tujuan ini sangat berbeda.

Kata "komunisme" secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem sosial. Barang-barang dimiliki secara bersama sama dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat. Produksi dan konsumsi bersama berdasarkan kapasitas ini merupakan hal pokok dalam mendefinisikan paham komunis, sesuai motto mereka: from each according to his abilities, to each according to his needs (dari setiap orang sesuai ke mampuan, untuk setiap orang sesuai kebutuhan).

Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah rasa kebersamaan atau kolektivisme (collectivism). Salah satu bentuk kolektivisme yang ekstrem adalah komunisme. Keputusan-keputusan ekonomi itu disusun, direncanakan, dan dikontrol oleh kekuatan pusat. Komunisme dapat dikatakan sebagai bentuk sistem paling ekstrem di antara go longan kiri sosialis, sebab untuk mencapai masyarakat komunis yang dicita-citakan diperoleh melalui suatu revolusi.

Perekonomian yang didasarkan atas sistem yang segala sesuatunya serba dikomando ini sering juga disebut sistem "perekonomian komando". Begitu juga, karena dalam sistem komunis negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian komunis juga sering disebut "sistem ekonomi totaliter". Istilah lain yang juga sering digunakan adalah "anarkisme". Istilah ini merujuk pada suatu kondisi sosial pemerintahan yang tidak main paksa dalam menjalankan kebijaksanaan-kebijaksanaannya, melainkan dipercayakan pada asosiasi-asosiasi individu secara bebas dalam sistem sosial kemasyarakatan yang ada.

Aliran sosialisme sebelum Marx (yang lebih bersifat utopis) sering dimasukkan ke dalam "sosialis", sedangkan sosialisme yang dikembangkan Marx digolongkan ke dalam "komunis". Cara lain menamakan sosialisme Marx adalah "marxisme". Disebut "marxisme" karena jasa Marx sangat besar dalam mengembangkan dan memopulerkan aliran sosialis-komunis ini. Akan tetapi, kemudian paham marxisme ini juga mengalami perkembangan. Jenis-jenis marxisme juga bervariasi, mulai dari marxisme ortodoks, neo-marxis, human-marxis, aliran Kiri Baru (New Left), sosialis independen, dan sebagainya.

Walaupun kemudian pengertian tentang sosialisme semakin beragam dan bervariasi, dapat dikatakan bahwa pandangan dari tiap tiap aliran didasarkan pada ajaran Marx dan Engels. Semua aliran marxisme tersebut pada intinya sama-sama melihat, mempertanyakan, dan membahas mengapa dan bagaimana pola produksi kapitalis telah mengubah formasi sosial-ekonomi masyarakat prakapitalis. Namun yang terjadi justru proses pemiskinan (pauperization), proses penyengsaraan (immiserization), keadaan keterbelakangan (under-development) serta makin banyak dan berkembangnya jumlah "tentara cadangan industri" (industrial reserve army), dan bukannya proses pembangunan (development) atau kemajuan (proggress)

PERBEDAAN SOSIALISME DAN KOMUNISME MENURUT MARX


Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap. Perbedaan di antara kedua fase tersebut dapat dilihat dari:

1. Produktivitas;

Dalam fase sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup. Sementara itu, dalam fase komunisme penuh produktivitas sudah tinggi sehingga semua kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat memenuhi kebutuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan.

2. Hakikat manusia sebagai produsen; dan

Tentang hakikat manusia sebagai produsen, dalam fase sosialisme manusia belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk bekerja. Pada tahap komunisme penuh, kerja sudah menjadi hakikat. Manusia bekerja dengan penuh kegembiraan, sukacita. Semua pekerjaan dilakukan secara sukarela, dengan efisien, tanpa terlalu mengharapkan insentif langsung seperti upah, yang hanya merupakan produk sampingan dari kerja.

3. Pembagian pendapatan.

Tentang pembagian atau distribusi pen dapatan, dalam fase sosialisme berlaku prinsip: "from each according to his ability, to each according to his labor", sedangkan dalam fase komunisme penuh prinsipnya adalah: "from each according to his ability, to each according to his needs.

Kesimpulannya, masalah-masalah seperti kelangkaan (scarcity) dan insentif pribadi dengan sendirinya akan hilang jika masyarakat sudah sampai pada tahap komunisme penuh. Bahkan, uang tidak perlu lagi digunakan. Dalam tahap komunisme penuh tidak ada lagi soal kelangkaan, juga tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat, pengisapan dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya. Bahkan negara dengan sendirinya juga hilang. Yang menjadi pertanyaan, kapan fase komunisme penuh sesuai versi Marx tersebut akan tercapai? Tidak ada yang tahu jawabannya.

Perlu diketahui bahwa pada waktu Marx menulis Manifesto Komunis, belum ada suatu negara sosialis, apalagi negara komunis. Akan tetapi, demikian ramalan Marx, kedatangannya tak terelakkan. Sebagai catatan, pada awal abad ke-20 partai komunis Marxis telah menjadi partai radikal penting di dunia, kecuali di negara-negara Inggris dan Amerika Serikat.

LAOS

Laos adalah negara kecil yang terkurung daratan dengan luas 236.800 kilometer persegi, dua pertiganya adalah pegunungan (utara); dengan demikian, keadaan geografisnya membatasi kuantitas dan kualitas pertanian dan menyebabkan kesulitan bagi pengembangan perdagangan, infrastruktur sosial, dan hubungan transportasi dan komunikasi. Laos terletak di pusat kawasan energik dan makmur di Asia Tenggara yang memiliki potensi besar untuk mendukung basis sumber daya strategis, dan berbatasan dengan lima negara tetangga: Cina, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Myanmar. Negara ini dibagi menjadi 3 wilayah utama: wilayah utara, tengah, dan selatan. Pada tahun 2009, total penduduk Laos adalah 6,26 juta, sebagian besar tinggal di lembah Sungai Mekong dan anak-anak sungainya, dan kepadatan penduduk hanya 27 per km persegi.Setelah merdeka pada tahun 1975, kemudian Laos menetapkan kontrol atas perekonomian melalui pemerintah fiskal dan sosialis terpusat hingga tahun 1985.

Republik Demokratik Rakyat Laos

Politik republik yang baru didirikan dipandu oleh Partai Revolusioner Rakyat Laos (LPRP; disebut Partai Rakyat Laos sampai 1972), partai komunis Laos. Politbironya didominasi oleh sekelompok kecil revolusioner yang kohesif yang telah mendirikan partai pada tahun 1955 dan telah terlibat dalam aktivitas revolusioner yang gigih sampai pengambilalihan mereka pada tahun 1975. Para pemimpin ini memiliki hubungan yang panjang dan akrab dengan mereka.sekutu komunis Vietnam . Sebelum mendirikan partai, mereka adalah anggota Partai Komunis Indochina. Sebagian besar berbicara bahasa Vietnam, dan beberapa memiliki ikatan keluarga dengan Vietnam . Sekretaris jenderal partai, Kaysone Phomvihan , memiliki ayah Vietnam; Nouhak Phoumsavan peringkat kedua dan Pangeran Souphanouvong peringkat ketiga memiliki istri Vietnam. Pandangan dunia mereka telah dibentuk oleh perjuangan revolusioner bersama mereka dengan Vietnam. Selain itu, orang Vietnam memiliki banyak saluran—partai, militer, dan ekonomi—yang melaluinya mereka secara langsung menyampaikan pengaruhnya. Dengan demikian, negara baru itu terkait erat dengan Vietnam dan mengikuti garis kebijakan negara itu hingga akhir 1980-an.


Pada tahun-tahun awal LPDR, kepemimpinan menyatakan tujuan ekonomi kembarnya menjadi “transformasi sosialis dengan konstruksi sosialis.” Mengikuti model komunis Vietnam, para pemimpin partai berusaha menciptakan kolektif pertanian di pedesaan dan menasionalisasi industri dan perdagangan terbatas di kota-kota. Mantan anggota Tentara Kerajaan Lao dan pemerintah yang digulingkan—mungkin sebanyak 30.000—dipenjara di kamp “pendidikan ulang”. Ini dan tindakan politik represif lainnya dan kondisi ekonomi yang suram di Laos memaksa sekitar 10 persen penduduk negara itu untuk melarikan diri melintasi Sungai Mekong ke Thailand setelah tahun 1975.


Ekonomi Laos

    Ekonomi Laos sebagian besar bergantung kepada Sungai Mekong. Sumber ekonomi Laos yang paling besar adalah hasil pertanian dan perkebunan. Dataran rendah di tepi sungai Mekong dijadikan sebagai daerah pertanian. Sungai Mekong dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik tenaga air yang dijadikan sumber ekonomi dengan penjualan energi listrik ke Vietnam dan Thailand. Laos mulai menerapkan keterbukaan ekonomi pada awal abad ke-21 Masehi. Modal asing tunggal maupun gabungan telah diizinkan di dalam investasi asing langsung negara Laos dengan merevisi undang-undang tentang investasi asing langsung. Perusahaan asing juga diberikan kemudahan investasi berupa bebas pajak selama 5 tahun pertama kegiatan bisnisnya dan diizinkan mengirim laba yang diperolehnya untuk digunakan di luar wilayah Laos. Pemerintah Laos mendirikan pusat informasi perdagangan dalam kegiatan impor dan ekpor yang disebut Pusat Dagang Laos pada tahun 2012. Perekonomian Laos terus mengalami peningkatan dari tahun 2001 hingga 2012. Laos meningkatkan perekonomiannya dengan menetapkan beberapa kawasan ekonomi khusus. Selain itu, ekonomi Laos meningkat seiring pengadaan perdagangan internasional dan kerja sama regional.

Laos bergabung dan membentuk Subwilayah Mekong Raya bersama dengan empat negara dalam kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan dua provinsi dalam wilayah Tiongkok. Kerja sama ini memanfaatkan Sungai Mekong sebagai sumber ekonomi bagi keenam negara ini. Negara ASEAN yang bekerja sama ialah Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam. Sedangkan Tiongkok hanya bekerja sama pada wilayah Provinsi Yunnan dan Provinsi Guangxi Zhuan. Pelopor kerja sama ekonomi subwilayah ini adalah Bank Pembangunan Asia. Perjanjian kerja sama ditandatangani pada tahun 1992.

Laos turut bergabung dalam Kawasan Perdagangan Bebas Perbara sejak tahun 1993. Dalam kawasan ini perdagangan dilakukan dengan aliran bebas barang di ASEAN. Dalam kerja sama ini, Laos menerima salah satu dari dua jenis kerja sama. Dalam Kawasan Perdagangan Bebas Perbara, negara anggota ASEAN terbagi dua, yaitu ASEAN 6 dan CLMV. ASEAN 6 terdiri dari Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sedangkan CLMV merupakan gabungan dari Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam. Dalam ASEAN 6, tarif jalur masuk dikurangi hingga 99,65% dari skema Tarif Preferensi Efektif Umum. Sedangkan dalam CLMV, tarif dikurangi sebesar 98,96% tarif menjadi antara 0-5%. Tarif lama hanya diizinkan pada beberapa produk yang tergolong dalam Daftar Sensitif, Daftar Sensitif Tinggi dan Daftar Ekspresi Umum.


Laos dikenal sebagai salah satu negara paling miskin di dunia dan di Asia Tenggara. PDB Laos merupakan yang ke-2 paling rendah di ASEAN dan PDB per kepalanya juga sangatlah rendah; hanya $3,703. Penghasilan kotor per tahun rata-rata penduduk Laos hanyalah $1,130 dan tingkat kemiskinannya sangat tinggi yaitu 26% (Dayler and Neher, 2013). Kesejahteraan rakyat Laos pun sangat rendah, dimana hanya 20% kelahiran di Laos ditangani oleh profesional jika dibandingkan dengan 99% di Thailand dan 88% di Vietnam. Di Laos, 80% tenaga kerja berada di sektor pertanian. Dalam sektor kesehatan, kondisi Laos pun sangat buruk.Penyakit-penyakit fatal yang harusnya dapat dicegah seperti AIDS, Malaria, Tubercolosis, dan Diare sangatlah banyak disana.Pada tahun 1979, desentralisasi kontrol ekonomi mulai terjadi, dimana fenomena desentralisasi tersebut dinamakan chin tanakan. Chin tanakan dapat disamakan dengan peretroika milik Uni Soviet dan doi moi milik Vietnam (Dayler dan Neher, 2013). Namun karena kapasitas ekonominya yang lemah, pasar dan nilai mata uang Laos juga cenderung sangat lemah dan fluktuatif. Pada krisis moneter Asia tahun 1997, mata uang Laos turun hingga 87% sehingga mata uang kip milik Laos mengalami inflasi hingga tiga dijit; dampak moneter yang paling buruk di wilayah Asia Tenggara. Namun, Laos kembali berdiri tanpa memerlukan waktu yang lama sehingga mulai tahun 2000 ekonomi Laos mengalami peningkatan PDB yang eksponensial. Angka pertumbuhan PDB Laos hingga 2005-2011 secara rata-rata adalah 7%. Hal tersebut dikarenakan adanya pergerakan pasar tenaga kerja dari agikultur, dimana pada tahun 1990 pasar industri jumlahnya 6% dari pasar PDB meningkat hingga 30% di tahun 2011.

Sistem Ekonomi Negara Laos

Laos adalah salah satu dari sebagian kecil negara yang menganut paham komunis. Awalnya negara ini menerapkan sistem ekonomi sosialis yang mana kontrol penuh ekonomi dilakukan pemerintah  dan tidak ada perusahaan swasta yang berdiri di sana. Namun seiring berjalannya waktu, Laos perlahan 'menghilangkan' sistem ekonomi sosialisnya dan mulai mengizinkan berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986.


Berkat kebijakan tersebut, perekonomian Laos tumbuh dengan sangat cepat, yakni menjadi (rata-rata) 6% per tahun periode 1988-2004 (kecuali pada saat krisis finansial Asia yang terjadi sejak 1997).

Layaknya negara berkembang lainnya, pertumbuhan ekonomi Laos lebih dirasakan oleh penduduk di kota-kota besar mereka. Sebut saja Kota Vientiane (Ibukota Negara Laos), Luang Prabang, Pakxe, dan Savannakhet yang mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk soal infrastruktur, sebagian besar wilayah Laos masih kekurangan infrastruktur yang memadai. Bahkan sebelumnya Laos tak memiliki jaringan kereta api. Baru pada tahun 2014, kereta api bisa beroperasi pertama kali di negara tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, jalan-jalan besar di pusat kota yang disebut Rute 13 telah diperbaiki secara massif. Sayangnya hal itu urung terjadi di desa-desa, yang mana jalan-jalan besar di desa sebagian besar masih berupa tanah (bukan aspal).

Kemudian untuk jaringan telekomunikasi baik internal dan eksternal masih terus ditingkatkan, terutama yang berbasis kabel. Sedangkan untuk penggunaan telepon seluler (HP) sudah banyak digunakan di kota-kota besar. Untuk listrik, di perkotaan sudah sangat bagus, hanya di pedesaan yang tidak semuanya teraliri listrik. Kondisi ini hampir sama dengan kondisi pedesaan di Indonesia sekitar 15-20 tahun yang lalu

Ekonomi Laos rupanya masih menerima bantuan dari IMF dan sumber Internasional lain. Selain itu mereka juga membuka pintu untuk investasi asing baru, terutama di bidang pemrosesan makanan dan pertambangan, khususnya tembaga dan emas.

Pertumbuhan ekonomi Laos umumnya terhambat oleh banyaknya penduduk berpendidikan yang pindah ke luar negeri akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai. Kebanyakan penduduk Laos lulusan sekolah tinggi memilih bekerja di luar negeri. Pada tahun 2005, penelitian dari Bank Dunia melaporkan bahwa 37% dari penduduk Laos yang berpendidikan tinggal di luar negeri. Data ini membuat Laos berada di peringkat ke-5 dalam hal warga lokal yang tinggal di luar negeri.

Pada akhir 2004, menormalisasi hubungan dagangnya dengan Amerika Serikat. Kebijakan ini membuat produsen di Laos mendapatkan tarif ekspor yang lebih rendah, sehingga meningkatkan jumlah ekspor -- dan otomatis meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor tersebut.


Sama seperti Thailand dan Vietnam, Laos juga tekenal akan hasil pertaniannya. Bahkan bidang pertanian merupakan kegiatan utama di Laos (menyumbang 41% dari pendapatan negara). Sektor ini juga mempengaruhi setengah dari PDB dan menyerap 80% dari tenaga kerja yang ada.

Untuk hasil pertanian, Laos memiliki banyak kompoditi unggulan, seperti:

  • ·         Padi, Jagung, Tembakau (di dataran Vientiane)
  • ·         Kopi (Plato Bolovens)
  • ·         Kapas (di selatan)
  • ·         Tanaman sampingan seperti pisang, kelapa, pepaya dll (di daerah-daerah lembah).

Sistem pertanian di Laos juga didukung oleh sistem irigasi yang bersumber dari Sungai Mekong. Selain pertanian, sektor ekonomi yang cukup penting di Laos adalah sektor pariwisata. Pariwisata sendiri merupakan sektor industri dengan pertumbuhan tercepat di Laos.

Dampak Reformasi terhadap Pembangunan Ekonomi Secara Keseluruhan

Dampak terhadap FDI dan Perdagangan

Pengenalan ekonomi berorientasi pasar menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan lebih terbuka untuk perdagangan dan investasi internasional. Seperti yang kita ketahui bahwa Laos adalah negara kecil dan miskin; Oleh karena itu, investasi dari luar negeri dalam bentuk FDI sangat diperlukan, karena FDI berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, arus masuk modal, dan kekayaan di negara tuan rumah [16,17]. Setelah reformasi ekonomi, jumlah FDI dan pendapatan dari perdagangan internasional telah meningkat secara signifikan. Faktor-faktor ini secara langsung berdampak pada pendapatan nasional serta pertumbuhan PDB. Dari data pada Gambar 1, hal ini menunjukkan bahwa volume perdagangan Laos bersama dengan aliran FDI terus meningkat dari tahun 1990 hingga 2009. Namun, selama 2007-2008, kami menemukan bahwa jumlah FDI menurun, sebagai dampak dari krisis ekonomi dunia. Pada tahun 2009, jumlah FDI kembali meningkat karena kondisi perekonomian dunia yang semakin membaik.

Dampak Reformasi terhadap PDB


    Laos telah muncul ke dalam perdagangan internasional dengan kondisi sosial dan ekonomi yang sangat kekurangan pada tahun 1986. Sejak itu, Laos telah mengejar reformasi ekonomi dan kelembagaan yang signifikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat Laos dengan secara konsisten membangun ekonomi yang berorientasi pasar. Reformasi ekonomi telah menyaksikan peningkatan yang signifikan dalam investasi publik dan swasta dan peningkatan kegiatan ekonomi, yang berkontribusi terhadap rata-rata tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil lebih dari 6% per tahun dari tahun 2000 hingga 2005 (diterima pada tahun 2001) dan lebih dari 7 % pertumbuhan tahunan dari tahun 2006 hingga 2009. Selain itu, PDB per kapita menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dari US$303,5 pada tahun 2000 menjadi US$463,5 pada tahun 2005 dan menjadi US$885,7 pada tahun 2009.

Kekurangan dan Kelebihan

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

  • Adanya kesetaraan sosial bagi semua individu, mulai dari yang kaya hingga yang miskin.
  • Terhapusnya praktik monopoli yang ada di pasar sehingga dapat mengecilkan kasus kesenjangan dalam masyarakat.
  • Terciptanya pemerataan pendapatan.
  • Inflasi lebih mudah ditangani karena dikendalikan langsung oleh pemerintah.
  • Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan dan mengawasi setiap kegiatan ekonomi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

  • Pertumbuhan ekonomi jadi terhambat, sebab di dalam sistem ekonomi ini hanya pemerintah yang menjadi satu-satunya pelaku pasar.
  • Jumlah kewirausahaan dan lapangan kerja menjadi semakin sedikit karena terbatasnya akses dalam memiliki sumber daya.
  • Semangat berinovasi dan kreativitas pelaku usaha menjadi berkurang. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya imbalan atas kreativitas mereka.
  • Warga lokal yang berpendidikan tinggi memutuskan ke luar negeri karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang sesuai.
  • Setiap individu tidak diberikan kebebasan dalam memiliki sumber daya yang ada
  • Ketersediaan produk dan jasa menjadi sangat terbatas.
  • Sistem ini tidak memenuhi tujuan karena kinerja ekonomi tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan, penduduk yang semakin miskin dan sistem ekonomi yang lemah. 

ALJAZAIR

SEJARAH ALJAZAIR

Aljazair (bahasa Arab: ر جزائ ال/ ,al-jaza-ir/), resminya Republik Demokratik Rakyat Aljazair, merupakan sebuah negara di pesisir Laut Tengah, Afrika Utara. Nama negara ini yang berarti kepulauan (al-jazā’ir, dalam bahasa Arab) mengacu kepada 4 buah pulau yang terletak berdekatan dengan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan negara ini, Aljir. Aljazair adalah republik semi-presidensial yang terdiri dari 48 provinsi dan 1.541 komune. Dengan jumlah penduduk lebih dari 37 juta jiwa, Aljazair merupakan negara berpenduduk terbanyak ke-34 di Bumi. Dengan ekonomi yang mengandalkan sumber-sumber minyak. Sonatrach, perusahaan minyak nasional, merupakan perusahaan terbesar di Afrika. Aljazair memiliki tentara terbesar kedua dengan anggaran pertahanan terbesar di Afrika.


Aljazair adalah negara terbesar di Afrika berdasarkan ukuran, meskipun sebagian besar wilayahnya, sekitar empat perlima, ditutupi oleh gurun Sahara yang luas, yang terbentang dari timur ke barat, dan selatan, hingga negara bagian tetangga Mali dan Niger. Tetapi dengan populasi hanya 44 juta orang, itu berarti bahwa sebagian besar daratan negara ini adalah lautan gurun yang kosong dan tidak berpenghuni. Mayoritas penduduk negara itu tinggal di kota-kota besar di utara, di sepanjang pantai Mediterania, termasuk ibu kota yang ramai, Aljir. Pusat kota besar lainnya termasuk Oran, Constantine dan Batna, semuanya di utara. Mengingat ukurannya yang tipis, negara Afrika Utara berdiri sebagai pintu gerbang penting ke Eropa, dan telah lama menjadi mitra bisnis strategis, terutama dengan Prancis, sebagai bekas koloni.


        Aljazair memperoleh kemerdekaan pada tahun 1962, yang berarti tahun ini menandai hari jadinya yang ke-60. Namun kemerdekaan harus dibayar mahal, menyusul konflik panjang dan berdarah dengan bekas kekuatan kolonialnya selama 1950-an dan awal 1960-an. Pemerintah Aljazair memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang tewas selama perjuangan kemerdekaan, meskipun sejarawan Prancis menyebutkan angka setengah dari jumlah itu. Negara ini juga menghadapi pergolakan lain, termasuk pertempuran yang berkepanjangan dengan pemberontak Islam yang berlanjut hingga hari ini. Kadang-kadang, perjuangan ini mendapat sorotan internasional, yang paling terkenal pada tahun 2013, ketika teroris terkait al-Qaeda menyandera ekspatriat di fasilitas gas dekat proyek BP In Amenas, jauh di gurun Sahara. Puluhan sandera asing tewas setelah bentrokan dan upaya penyelamatan berikutnya. Ini adalah salah satu dari banyak serangan di Maghreb yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam dalam 20 tahun terakhir atau lebih. Namun, sebagian besar, Aljazair telah mampu membangun kemandiriannya untuk menciptakan ekonomi yang lebih beragam berdasarkan sektor sumber daya alamnya yang kaya.

Aljazair memiliki Program Nuklir damai sejak dasawarsa 1990-an. Dengan luas keseluruhan 2.381.741 kilometer persegi, Aljazair merupakan negara terluas ke-10 di dunia dan terluas di Afrika, dan di Mediterania. 4 Negara ini berbatasan dengan Tunisia di sebelah timur-laut; Libya di sebelah timur; Maroko di sebelah barat; Sahara Barat, Mauritania, dan Mali di sebelah barat-daya; Niger di sebelah tenggara; dan Laut Tengah di sebelah utara. Aljazair adalah anggota Uni Afrika, Liga Arab, OPEC, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota pendiri Uni Arab Maghribi.

Deposit luas minyak mentah ringan bebas sulfur ditemukan di Sahara Aljazair pada pertengahan 1950-an. Produksi dimulai pada tahun 1958, terkonsentrasi di tiga bidang utama: Hassi Messaoud , di bagian timur laut Sahara; Zarzaïtine-Edjeleh, di sepanjang perbatasan Libya; dan El-Borma, di perbatasan Tunisia. Deposit gas alam pertama kali ditemukan di Hassi R'Mel pada tahun 1956, dan sejak itu penemuan juga telah dilakukan di beberapa lapangan lainnya. Aljazair menempati peringkat di antara negara-negara teratas di dunia dalam hal total cadangan gas dan ekspor gas. Gas tersebut memiliki kandungan metana lebih dari 80 persen dan juga mengandung etana, propana, dan helium.

Sejak kemerdekaan, pertanian telah menjadi sektor ekonomi Aljazair yang terabaikan, menderita karena kurangnya investasi, organisasi yang buruk, dan restrukturisasi berturut-turut; sekarang menyumbang kurang dari sepersepuluh dari PDB per tahun. Akibatnya, produksi sereal telah mengalami fluktuasi tahunan yang besar, kebun buah-buahan dan tanaman industri sebagian besar mengalami stagnasi, dan pemeliharaan anggur telah menurun tajam. Produksi anggur, yang pernah menjadi andalan pertanian dan ekspor kolonial, sekarang hanya sekitar sepersepuluh dari tingkat tahun 1950-an; karena larangan islamkonsumsi alkohol , pemeliharaan anggur semakin dianggap tidak pantas secara budaya. Ekspor anggur ke Prancis telah menurun secara substansial, dan sebagian besar kebun anggur telah tumbang, dengan hilangnya banyak pekerjaan. Hanya pasar berkebun dan produksi ternak yang menunjukkan pertumbuhan signifikan. Akibatnya, Aljazair berubah dari negara pengekspor makanan pada 1950-an menjadi negara yang pada akhir abad ke-20 harus mengimpor sekitar tiga perempat dari kebutuhan pangannya.

Selain itu, program untuk memprivatisasi bekas pertanian negara sejak 1980-an menyebabkan perselisihan hukum atas kepemilikan tanah. Sebagian besar lahan pertanian subur di dalam dan sekitar Aljir dan Oran telah tidak berproduksi karena perselisihan sipil di negara itu yang dimulai pada awal 1990-an.

Sektor Unggulan

Perekonomian Aljazair didominasi oleh perdagangan ekspornya minyak bumi dan gas alam , komoditas yang, terlepas dari fluktuasi harga dunia, setiap tahun menyumbang sekitar sepertiga dari produk domestik bruto (PDB) negara itu . 


Saat ini Aljazair merupakan produsen gas alam terkemuka dan telah menarik investor internasional besar lainnya termasuk BP. Hal ini, pada gilirannya, telah mendorong investasi di bidang terkait, termasuk petrokimia, gas alam cair (LNG) dan penyulingan, yang semuanya menghasilkan pendapatan devisa yang penting. Sejumlah pipa bawah laut menghubungkan negara itu langsung ke pasokan gas Eropa, melalui Spanyol dan Italia, yang mencerminkan kepentingan strategisnya yang tinggi.

Ekonomi

Ekonomi Aljazair menempati urutan ketiga di benua Afrika setelah Afrika Selatan dan Mesir. Hingga saat ini penopang utama perekonomian adalah minyak bumi dan gas alam, yang diperkirakan mencapai 98% dari pendapatan nasional. Cadangan minyaknya menempati peringkat 15 dunia, dimana cadangan gasnya menempati peringkat 7 di dunia. Sebagian besar cadangan minyak berada di Sahara Timur. Pemerintah Aljazair sempat mengurangi ekspor pada 1980-an untuk memperlambat penipisan cadangan, namun kembali ditingkatkan pada tahun 1990-an. Ekspor utama lainnya adalah domba, sapi, dan kuda; produk hewani seperti wol dan kulit, anggur, serealia (gandum hitam, jelai, haver), sayuran, buah-buahan (terutama buah ara dan anggur) dan benih, rumput esparto, minyak dan ekstrak nabati (terutama minyak zaitun), bijih besi, seng, fosfor alam, kayu, gabus, vegetal crin dan tembakau. Namun wol impor melebihi ekspor dalam jumlah.

Aljazair mengimpor sebagian besar gula, kopi, mesin, logam olahan dari segala jenis, pakaian dan tembikar. Dari jumlah tersebut jauh sebagian besar berasal dari Prancis. Ekspor ke Inggris terutama batubara, kain kapas dan mesin-mesin dagang. Algeria paling memiliki hubungan dagang dekat dengan Perancis dan Italia, dalam hal impor dan ekspor; selain itu juga dengan Amerika Serikat dan Spanyol. Aljazair saat ini hanya memiliki satu bursa saham, Bursa Efek Aljazair

Perekonomian Aljazair cukup maju dengan GDP US$ 253,4 Milyar (2006) dan tingkat pertumbuhan ekonomi 5,2% (2007) serta laju inflasi 2,5% (2007). Pendapatan perkapita Aljazair US$ 4500 (2007) dengan pemasukan dari minyak sebesar US$ 52 Milyar (2006) dan cadangan devisa sebesar US$ 110 Milyar (Des 2007). Ekspor utama Aljazair adalah minyak mentah, gas alam, fosfat, zaitun dan korma. Nilai ekspor Aljazair (Jan-Juli) sebesar US$ 32,14 Milyar (2007) dan nilai impornya (Jan-Juli) sebesar US$ 15 Milyar (2007) sehingga Aljazair surplus sebesar US$ 17,14 Milyar.


PDB Per Kapita Aljazair dilaporkan sebesar 3,940.000 USD pada 2019. Rekor ini turun dibanding sebelumnya yaitu 4,119.600 USD untuk 2018. Data Pdb Per Kapita Aljazair diperbarui tahunan, dengan rata-rata 1,894.500 USD dari 1963 sampai 2019, dengan 57 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 5,574.500 USD pada 2012 dan rekor terendah sebesar 180.200 USD pada 1964. Data Pdb Per Kapita Aljazair tetap berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh National Office of Statistics. Data dikategorikan dalam Global Economic Monitor World Trend Plus – Table DZ.A007: GDP per Capita.

Tantangan Ekonomi

Teapi Aljazair menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang cukup besar terlebih dahulu jika ingin memenuhi potensi jangka panjangnya. Negara terbesar ke-10 di dunia berdasarkan ukuran mungkin duduk di beberapa cadangan hidrokarbon terbesar di benua itu tetapi kemiskinan dan ketidakpuasan masih merajalela. Aljazair memiliki populasi muda yang membutuhkan lebih banyak pekerjaan, dengan pengangguran sebesar 14% dan diprediksi akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan ekonomi lesu, terutama setelah dampak negatif dari krisis Covid-19, yang membuat pertumbuhan domestik bruto (PDB) riil merosot ke negatif.

PDB per kapita Aljazair kurang lebih setara dengan Tunisia, salah satu tetangga Mediteranianya. Ini menjadi perhatian karena tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dapat berpotensi menghasilkan lebih banyak pekerjaan dan merangsang bisnis lebih jauh. Kembalinya harga energi yang lebih tinggi pada tahun lalu akan sangat membantu dan meningkatkan keuangan negara — Sonatrach meningkatkan ekspor menjadi US$34,5 miliar pada tahun 2021 dari $20 miliar pada tahun 2020—tetapi Aljazair juga telah beralih ke mitra baru, terutama dari Teluk Timur Tengah kawasan, serta China dan Turki, untuk menyuntikkan momentum ke dalam perekonomian.

Ini telah melihat lebih banyak investasi mengalir ke industri, pariwisata, konstruksi dan pertanian, dengan sektor jasa tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah juga masih menghadapi tantangan keamanan dari kelompok Islam radikal, terutama di daerah terpencil. Lingkungan bisnis juga tidak merata, dengan langkah-langkah proteksionis, birokrasi, dan ketidakamanan hukum dalam hal hak kekayaan intelektual hambatan yang terus berlanjut untuk investasi. Aljazair menduduki peringkat 157 dari 190 negara dalam panduan Doing Business 2020 Bank Dunia, tempat yang sama dengan tahun sebelumnya. Namun negara ini menawarkan banyak daya tarik bagi investor Eropa mengingat kedekatannya dengan Laut Mediterania, dan sebagai pintu gerbang ke Afrika, wilayah yang diprediksi akan menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam dekade mendatang. Ada juga tenaga kerja terampil dan murah, ketersediaan energi berbiaya rendah dan potensi kuat di sektor-sektor seperti pariwisata dan energi terbarukan, dengan berlimpahnya sinar matahari di Sahara.

Ekonomi Sosialis

Sampai tahun 1962 ekonomi Aljazair sebagian besar didasarkan pada pertanian dan melengkapi ekonomi Prancis . Sejak itu ekstraksi dan produksi hidrokarbon telah menjadi kegiatan yang paling penting dan telah memfasilitasi industrialisasi yang cepat. Pemerintah Aljazair melembagakan ekonomi terencana terpusat dalam sistem sosialis negara dalam dua dekade pertama setelah kemerdekaan, menasionalisasi industri besar dan menerapkan rencana ekonomi multiyears. Namun, sejak awal 1980-an fokus telah bergeser ke arah privatisasi, dan arah sosialis Aljazair telah sedikit dimodifikasi. Standar hidup telah meningkat menjadi negara maju, tetapi produksi pangan telah jatuh jauh di bawah tingkat swasembada.

Aljazair menasionalisasi semua perusahaan minyak internasional yang beroperasi di negara itu pada tahun 1971 dan memberikan kendali atas aset mereka kepada perusahaan minyak milik negara Aljazair, Société Nationale de Transport et de Commercialization des Hydrocarbures (Sonatrach), yang didirikan pada tahun 1963–64. Sonatrach melakukan kegiatan eksploitasi dan produksinya sendiri, dengan beberapa keberhasilan, meskipun banyak dari ini dimungkinkan oleh bantuan Soviet dan, baru-baru ini, dengan pendirian perusahaan layanan bersama dengan bantuan dari spesialis Amerika.

Beralih ke Keungan Islam

Sejak tahun 2020, Aljazair mulai beralih ke keuangan Islam. Aljazair telah meluncurkan produk keuangan Islam dalam upaya untuk menarik uang dari pasar informal. Akan tetapi para bankir memperingatkan, dibutuhkan lebih banyak hal untuk memperbaiki ekonomi negara yang tengah berjuang. Jatuhnya harga minyak dan pandemi virus corona telah menghantam negara Afrika Utara itu. Hal ini memicu peringatan di kalangan pejabat dan pakar. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, ekonomi Aljazair akan menyusut 5,2 persen tahun ini. Aljazair merupakan negara terbesar di Afrika dan rumah bagi 43 juta orang. Pakar keuangan Islam, Profesor Mohamed Boudjelal mengatakan, sebagian besar transaksi dilakukan dengan uang tunai yang beredar di luar sektor perbankan formal. Beberapa Muslim percaya, sistem perbankan tradisional tidak sesuai dengan keyakinan mereka.  Keuangan Islam, penyediaan layanan keuangan sesuai dengan hukum agama, merupakan sektor yang berkembang pesat, yang telah diadopsi di banyak negara Muslim. Industri ini didasarkan pada keuntungan dan kerugian bersama, sementara mendapatkan bunga dilarang, disebut sebagai riba. Dana juga diblokir dari investasi di perusahaan yang terkait dengan tembakau, alkohol, babi, atau perjudian. Aljazair berharap, produk baru ini dapat menarik investor baru ke pasar. Seraya mengikuti keberhasilan produk keuangan Islam selama dekade terakhir di negara lain, terutama di Teluk dan Malaysia. Awal bulan ini, Bank Nasional Aljazair yang dikelola negara menawarkan sembilan layanan keuangan Islam, menerima sertifikat dari ulama Muslim yang memastikan kesesuaiannya dengan hukum Islam.  Hanya dua bank swasta lainnya, anak perusahaan dari Bank Baraka yang berbasis di Bahrain dan Bank Al Salam, yang menawarkan layanan keuangan Islam di Aljazair. Namun, bank lain Aljazair, yang semuanya dikelola negara, sekarang diharapkan untuk mengikutinya pada akhir tahun. Sebagian besar bank asing juga berencana menjual produk keuangan Islam.

Benkhalfa, yang juga anggota panel ahli Afrika yang ditugaskan oleh Uni Afrika untuk memobilisasi dana internasional, guna membantu benua memerangi virus corona. Kemudian juga memperingatkan bahwa keuangan Islam bukanlah solusi ajaib. Hanya sebagian kecil uang tunai dalam perekonomian informal yang beredar, karena kepercayaan agama masyarakat. Menurut Benkhalfa, solusinya yakni dengan melakukan langkah-langkah untuk memodernisasi sistem perbankan tradisional, agar lebih responsif, dan berkembang sejalan dengan keuangan Islam. Ekonom Abderrahmane Mebtoul, bahkan lebih berhati-hati dalam penilaiannya. Mebtoul mengatakan, hal ini hanya dapat dilakukan jika inflasi dapat dikendalikan, dan jika rumah tangga memiliki kepercayaan pada pengelolaan ekonomi pemerintah. Menurut beberapa penelitian, produk keuangan syariah seringkali lebih mahal, daripada yang disediakan oleh sektor perbankan tradisional. Pada akhir tahun, bank-bank pemerintah Aljazair diharapkan untuk mengusulkan beberapa produk keuangan Islam, termasuk murabahah, ijara, dan musyarakah. Murabahah, atau pembiayaan cost-plus, merupakan salah satu produk paling populer, dan digunakan untuk membiayai berbagai pembelian konsumen dari mobil hingga rumah. Ini melibatkan bank yang membeli properti atau produk lain atas nama klien. Kemudian dijual kembali kepada klien dengan keuntungan tertentu yang menggantikan tingkat bunga. Sementara Ijara yakni cara membeli rumah melalui sewa dan kepemilikan selanjutnya, bukan melalui hipotek. Sedangkan Musyarakah dipandang sebagai cara untuk memungkinkan pembeli menghindari pinjaman berbunga, meskipun beberapa ulama mengatakan itu terlalu mirip dengan pembebanan bunga. Otoritas Aljazair juga mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi Islam.


Sumber:

Deliarnov. 2010. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: RajaGrafindo Persada

https://www.britannica.com/place/Laos/The-Lao-Peoples-Democratic-Republic

https://www.onlenpedia.com/2018/10/seperti-apakah-sistem-ekonomi.html

https://www.ceicdata.com/id/indicator/laos/real-gdp-growth#:~:text=Pertumbuhan%20PDB%20Riil%20Laos%20dilaporkan,sampai%202019%2C%20dengan%2017%20observasi.

https://www.scirp.org/html/7-7200232_18138.htm

https://www.gramedia.com/literasi/sistem-ekonomi-sosialis/

https://app.croneri.co.uk/feature-articles/country-profile-algeria

http://ni-md-citra-fisip16.web.unair.ac.id/artikel_detail-234947-SOH%20310%20%20MBP%20Asia%20Tenggara-Dinamika%20Perkembangan%20Ekonomi%20Laos.html

https://www.britannica.com/summary/Algeria

https://ihram-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/ihram.co.id/amp/qf6q0f430/aljazair-mulai-beralih-ke-keuangan-islam?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16481837639535&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://www.britannica.com/summary/Algeria

https://www.ceicdata.com/id/indicator/algeria/gdp-per-capita



Komentar